Rabu, 28 November 2018

CARA MUDAH MENAKLUKKAN ISTRI/SUAMI


CARA MUDAH MENAKLUKKAN ISTRI/SUAMI

Sebelumnya saya perkenalkan diri saya, saya Bapak Afrijoni SPt, CH, CHt, 49 tahun, sering disapa GURU KEHIDUPAN. Sehari-hari saya bekerja sebagai PNS, Guru di SMK Negeri 3 Bengkulu Tengah. Selain sebagai Guru saya juga buka Klinik Hipnoterapi yaitu KLINIK HABIBILLAH terkenal di Kota Bengkulu, Jl. Bandar Raya RT 01, Nomor 43, Talang Kering, Kota Bengkulu.

Klinik Hipnoterapi menyembuhkan semua penyakit pikiran. Terapi saya menggunakan teknik Hipnotis, BIOENERGI, NLP, Kekuatan Pikiran, Meditasi, EFT dan Tenaga Dalam. Alhamdulillah telah ratusan orang saya tolong dan sembuh. Terapi dengan saya cukup 1 kali saja dan biasanya sembuh secara permanen.

Alhamdulillah, klien saya yang berada diluar Kota Bengkulu juga banyak merasakan manfaat dengan terapi saya, walaupun saya tidak bertemu secara langsung. Terapi jarak jauh dengan menggunakan media HP dan tanpa media dengan menggunakan ilmu kekuatan pikiran.

Khusus teknik kekuatan pikiran, banyak yang penasaran dengan saya, “Kok bisa ya terapi jarak jauh? Bagaimana tekniknya? Apakah Bapak Afrijoni itu memiliki kekuatan atau ilmu yang hebat? Pertanyaan seperti ini sering dilontarkan pada saya. Biasanya saya menyimpan rahasia teknik ini, karena saya tahu teknik ini sangatlah mudah. Siapa pun pasti bisa melakukan.

Seiring dengan berjalannya waktu permintaan orang tentang rahasia ilmu saya semakin banyak yang meminta pada saya. Paling banyak adalah para pasangan suami istri yang baik istri atau suaminya berperilaku tidak menyenangkan, sementara dia ingin mempertahankan  rumah tangganya tetap berjalan dengan baik dan utuh.

Baiklah, dengan mengucapkan Bismillah, rahasia menaklukkan pasangan Anda ini saya ungkapkan pada Anda. Hal ini saya lakukan semata-mata menolong Anda dan Anda menggunakan ilmu ini harus untuk kebaikan rumah tangga Anda.

Rahasia teknik menaklukkan pasangan ini saya ungkapkan pada orang-orang:
1.     Pasangan Anda mata keranjang dan suka selingkuh.
2.     Pasangan Anda sering marah-marah dan selalu ingin menang sendiri.
3.     Rumah Tangga Anda diambang perceraian atau kehancuran.
4.     Seringnya terjadi pertengkaran di rumah tangga Anda yang kadang-kadang hanya pada hal yang sangat sepele.
5.     Pasangan Anda lebih betah di luar rumah dari pada di dalam rumah.
6.     Pasangan Anda lebih sayang pada orang lain dari pada Anda sendiri.
7.     Pasangan Anda pelit, tetapi dengan orang lain malah lebih royal.
8.     Sudah memiliki pasangan, akan tetapi selalu ketakutan pasangannya kabur.
9.     Menginginkan pasangan Anda setiap hari semakin sayang dan makin cinta.
10.                        Menginginkan pasangan Anda berperilaku sesuai dengan keinginan Anda.
Syarat paling utama adalah Anda mencintai pasangan Anda sepenuh hati dan memperlakukannya dengan baik. Jika niat Anda untuk mencelakai pasangan Anda, maka Anda tidak termasuk pada orang yang berhak terhadap ilmu menaklukkan pasangan ini.

Oke?  Mulai saat ini dan selamanya lupakan semua kegalauan Anda dalam menghadapi pasangan Anda. Saya berikan ilmu yang sangat dahsyat “teknik menaklukan pasangan Anda” dengan sangat mudah.

Ingat, teknik yang saya gunakan tanpa mantra, tanpa zikir atau tanpa menggunakan ayat-ayat tertentu, tanpa tumbal dan yang pasti tanpa bertentangan dengan agama mana pun.

Pertanyaan yang bagus, maharnya hanya Rp. 300.000.

Pasti bisa. Syaratnya cuma Anda bisa membaca. Baca petunjuk yang saya kirimkan, ikuti. Pasti bisa.

Anda kirim biayanya ke BNI saya  0429470628 atau BRI saya 568901008743538 an. Afrijoni.
Agar mudah saya mengecek transferan Anda harap tambah 3 angka terakhir nomor HP Anda. Misalnya nomor HP Anda 085379245934, maka jumlah transfer Anda Rp. 300.934.

Setelah trasnfer harap konfirmasi ke 085379245934 dengan format:
PASANGAN-Jumlah Transfer-Ke BNI atau BRI saya-Nama Anda-Tanggal Transfer-Email Anda.
Contoh: PESANGAN-Rp.300.934-BNI-24-06-2016-sitinurhaliza@gmail.com
Tunggu paling lama 1 X 24 jam, petunjuk saya kirim ke email Anda.
Bagi Anda yang tidak memiliki email, saya bisa bantu membuatkan emailnya, Anda tinggal download di email yang saya buatkan.
Seandainya anda masih bingung dengan mendownload di email, maka saya bantu dengan mengirimkan dengan disimpan di flash disk ke alamat Anda via Pos Indonesia. Petunjuk dikirim ke alamat Anda, dengan syarat biaya yang harus Anda siapkan sebesar Rp. 350.000.

Anda mendapatkan petunjuk bagaimana cara menaklukkan pasangan Anda sesuai dengan keinginan Anda dengan sangat mudah.

Dibanding Anda ikut pelatihan dengan saya biayanya 2,5 Juta Rupiah tentunya lebih murah. Sedangkan kemampuan Anda sama dengan jika Anda ikut pelatihan dengan saya. Teknik yang saya ajarkan sangat lengkap dan mudah Anda lakukan.

JIKA BENAR BERMINAT SEGERA LAKUKAN PEMBAYARAN MAHAR KARENA UANG MAHAR MAU SAYA NAIKKAN


Oke, saya tidak akan merayu Anda agar supaya membeli karena semua rahasia ilmu menaklukkan pasangan Anda yang saya berikan bermanfaat sekali untuk menjalani hidup rumah tangga menjadi lebih baik.

Bagi yang langsung pesan hari ini SAYA BERI BONUS “5 RAHASIA HIDUP SUKSES”

SELAMAT MERUBAH HIDUP ANDA MENJADI LEBIH BAIK
Guru Kehidupan


Blog kami untuk yang masih jomblo:  http://ilmupenakluklawanjenis.blogspot.com


penakluk pasangan, penakluk istri, penakluk suami, penunduk istri, penunduk suami, penunduk pasangan, pelet ampuh, pelet dahsyat, pelet paling ampuh, hipnotis jarak jauh, hipnotis istri, hipnotis suami, hipnotis pasangan


Pelet ampuh, pelet ampuh, pelet ampuh, Pelet ampuh, pelet ampuh, pelet ampuh, Pelet ampuh, pelet ampuh, pelet ampuh, Pelet ampuh, pelet ampuh, pelet ampuh, Pelet ampuh, pelet ampuh, pelet ampuh, Pelet ampuh, pelet ampuh, pelet ampuh, Pelet ampuh, pelet ampuh, pelet ampuh


CARA MENETASKAN TELUR

Penetasan Telur

Penetasan telur yang  umum dilakukan oleh peternak adalah ada dua cara yaitu:  penetasan telur secara alami  dan penetasan telur secara buatan. Yang dimaksud dengan penetasan telur secara alami yaitu penetasan telur dengan menggunakan induknya untuk mengerami telurnya seperti ayam, entok dan  bangsa-bangsa burung. Sedangkan untuk itik atau bebek tidak bisa mengeraminya sendiri, biasanya menggunakan    unggas lain  untuk  membantu menetaskan telurnya.

Yang dimaksud dengan penetasan telur  secara buatan yaitu menetaskan telur dengan menggunakan alat yang berupa mesin tetas telur  atau alat penetasan telur. Di perusahaan  pembibitan ternak unggas   (breeding farm), yang sekala usahanya cukup besar  seperti Cipendawa dan Charoend Phokphand biasanya menggunakan mesin tetas yang moderen (komersial) dan kapasitasnyapun cukup banyak.

Penetasan telur merupakan suatu usaha untuk menghasilkan anak unggas baru dalam meneruskan usaha peternakan tersebut dengan cara mengunakan mesin tetas selama waktu tertentu , sesuai dengan jenis telur yang ditetaskan.

Alat penetas telur ada dua macam , yaitu mesin tetas  sederhana dan mesin tetas yang modern (komersial). Pada mesin tetas sederhana pembalikan telur dilakukan dengan tangan (secara manual), sedangkan  pada mesin modern semua dilakukan secara otomatis (pembalikan telur dengan mesin), sehingga keberhasilan lebih baik.

1. Penetasan Telur Dengan Mesin Tetas Sederhana

Menyiapkan  Penetasan

Keberhasilan didalam kegiatan
penetasan telur sangat dipengaruhi oleh mutu dari telur itu sendiri dan kondisi atau keadaan mesin tetas yang digunkan. Agar kondisi mesin tetas dapat dipergunakan secara optimal maka mesin tetas dan peralatan pendukungnya harus dalam keadaan  steril atau bebas dari penyakit  yang dapat mengganggunya.

Kegiatan untuk sterilisasi dapat dilakukan dengan cara fumigasi.  Fumigasi alat mesin tetas dan peralatan pendukungnya  ini mutlak  harus dilakukan oleh seseorang yang akan melakukan kegiatan penetasan.
Sebelum kegiatan penetasan telur unggas dilakukan ada beberapa hal yang perlu dipahami  dan dipersiapkan diantaranya   alat penetas atau mesin tetas yang akan dipergunakan.  .

·                     Bagian-Bagian Mesin Tetas

Mesin tetas sederhana  terdiri dari berbagai komponen pendukung.
Komponen – komponen  tersebut diantaranya:
·      Voltage rugulator: komponen ini berfungsi untuk mengatur tegangan
·      Thermostat     : komponen yang berfungsi untuk memutus arus apabila keadaan suhu terlalu tinggi.
·      Lampu sinyal: komponen yang berfungsi untuk mengontrol bahwa mesin tetas dijalankan, atau mesin sudah bekerja. Dan apabila suhu terlalu tinggi, maka lampu sinyal akan mati
·      Ventilasi : berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara
·      Lampu   : berfungsi untuk penerangan dan penghangat ruangan mesin tetas
·      Saklar   : berfungsi  untuk menghidupkan arus listrik
·      Elemen : sebagai penghantar panas
·      Rak telur: untuk meletakan telur
·      Bak air : berfungsi untuk mengatur kelembaban.

Menyiapkan Mesin Tetas

Peralatan mesin tetas sebelum dipergunakan sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan disini meliputi kegiatan-kegiatan  membersihkan dan mencuci. Setelah alat mesin tetas telur tersebut dibersihkan dan dicuci sampai bersih, kemudian dijemur pada sinar matahari atau dikeringkan.  Alat mesin tetas yang telah kering kemudian  disterilkan.

Pada saat melakukan sterilasi mesin  tetas tersebut jangan lupa peralatan pendukung yang lainnya juga harus disterilkan. Kegiatan sterilisasi mesin tetas dapat dilakukan dengan cara fumigasi. Fumigasi ini dapat menggunakan bahan larutan permanganat yang dicampur dengan formalin dengan dosis tertentu. Pelaksanaan sterilisasi tersebut dengan meletakan larutan permanganat dan formalin didalam mesin tetas. Adapun tujuan dari sterilsasi adalah untuk membunuh mikroorganisma atau bibit penyakit yang dimungkinkan dapat mengganggu proses penetasan atau dapat memutus jalur penyebaran penyakit yang merugikan.

Gambar 71. Thermostat Gas

Gambar 72. Mesin Tetas Sederhana

Setelah kegiatan sterilsasi mesin tetas dilakukan, langkah berikutnya adalah mencoba atau mengontrol apakah alat mesin tetas tersebut  masih berfungsi secara optimal. Uji coba mesin tetas sebelum digunakan untuk menetaskan telur mutlak harus dilakukan, karena untuk mengantisifasi resiko kegagalan dalam penetasan.

Pada saat mencoba alat mesin tetas  biasanya tidak menggunakan telur tetas, karena uji coba ini dimaksudkan hanya untuk mengatahui  tingkat  kestabilan  temperature dan tingkat kelembaban ruangan penetasan. Disaat mencoba mensin tetas ini untuk amannya dapat dilakukan kurang lebih dua hari penuh.  Sedangkan kisaran temperature dalam ruangan penetasan bila dianggap stabil berkisar antara 0,2 - 0,3 derajat celcius.

Gambar. 73 Bahan untuk Fumigasi

Jangan sekali-kali mencoba memasukkan telur tetas ke dalam mesin tetas apabila mesin tetas tersebut belum diuji coba terlebih dahulu. Karena resiko yang ditanggung cukup besar yaitu telur bisa tidak menetas semua. Apabila pada saat diuji coba masih ada bagian peralatan mesin tetas yang tidak berfungsi maka perlu diperbaiki terlebih dahulu. Perbaikan disini pada umumnya hanya bersifat ringan-ringan saja. Bila mesin tetas tersebut sudah tidak ada masalah  yang mengggangu, selanjutnya mesin tetas tersebut ditempatkan dalam ruangan khusus yang betul-betul memenuhi persyaratan baik dari suhu ruangan maupun dari segi sirkulasi udaranya.

1.2. Syarat-syarat Penetasan

Mesin tetas harus disimpan pada suatu ruangan yang permanen dengan pintu dan jendela yang cukup lebar untuk mengatur sirkulasi udara dan cahaya. Ruangan yang dalam keadaan sejuk, keadaan sirkulasi udara yang baik dan keadaan ruangan yang tidak pengap, merupakan keadaan yang paling baik dan ideal untuk menempatkan atau menyimpan  mesin tetas. Dengan keadaan ruangan yang baik dan ideal ini akan dapat meningkatkan keberhasilan didalam pelaksanaan penetasan.

Memiliki jarak yang cukup aman dari berbagai macam pencemaran seperti debu, bau, makanan dan kotoran kandang. Agar telur  yang ditetaskan dapat menetas mencapai 80 % atau bahkan lebih, maka tempat penetasan harus jauh dari kotoran kandang, pencemaran  debu maupun bau  dan lainnya. Karena kotoran kandang, debu, maupun pencemaran bau akan dapat mempengaruhi keberhasilan dalam proses penetasan, atau dengan kata lain dapat menurunkan prosentase daya tetas telur.

Ruang yang dipergunakan untuk menyimpan mesin tetas  harus cukup lapang dan diusahakan mesin tetas tersebut tidak kena angin. Apabila mesin tetas kena angin secara langsung akan dapat mempengaruhi temperature udara di dalam mesin tetas, yang akhirnya akan dapat mempengaruhi keberhasilan dalam penetasan telur (menurunkan prosentase daya tetas telur).

Disamping itu masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya:
·      Mempersiapkan mesin tetas , mencoba dan menghidupkannya
·      Menyusun rak-rak telur
·      Menempatkan rak-rak yang berisi telur kedalam mesin tetas
·      Menyetel lubang ventilasi mesin tetas, sebab ventilasi yang baik  sangat penting bagi keberhasilan pekerjaan penetasan
·      Membalik dan mendinginkan telur
·      Melakukan peneropongan
·      Mengatur atau memeriksa kelembaban udara dalam mesin tetas.
·      Menurunkan anak-anak ayam yang sudah menetas  dari mesin tetas
·      Pencatatan administrasi yang berkaitan dengan setiap kali penetasan.

1.3. Memilih Telur Tetas

Pekerjaan menetasankan telur dikatakan berhasil apabila sebagian besar dari telur-telur yang ditetaskan dapat menetas. Apa usaha yang dapat dilakukan agar dalam proses penetasan telur mendapatkan daya tetas yang tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka, perlu adanya kegiatan seleksi telur sebelum telur ditetaskan. Kegiatan seleksi telur dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan telur-telur terlebih dahulu, baik itu telur yang berasal dari kandang sendiri, membeli dari pasar atau membeli langsung dari peternak.

Seandainya telur didapatkan dengan cara membeli dari petani peternak, pilihlah peternak yang didalam budidaya ayam ada pejantannya. Jangan membeli telur untuk ditetaskan berasal dari pemeliharaan ayam yang tidak ada pejantannya. Kalau hal ini terjadi maka kemungkin besar telur-telur tersebut tidak  dapat  menetas.

Begitu juga apabila telur yang akan ditetaskan didapatkan membeli dari pasar. Karena telur yang membeli dari pasar juga tidak jelas asal usulnya, apakah telur tersebut   dibuahi atau tidak, dan berapa lama telur tersebut disimpan. Untuk itu telur yang  bagus untuk ditetaskan adalah telur-telur yang didapat atau diperoleh dari kandang yang jelas didalam manajemen pemeliharaannya. Yang dimaksud disini adalah perusahaan pembibitan (breeding farm). Diperusahaan pembibitan ternak unggas  untuk menghasilkan telur yang memiliki daya tetas tinggi, sesungguhnya sangat tergantung dari kualitas induk dan pejantan yang digunakan.

Walaupun induk dan pejantan yang dipergunakan untuk memproduksi telur tetas  mempunyai kualitas bagus, namun masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih telur tetas. Karena tidak semua telur yang berhasil diambil dari kandang ( breeding farm) mempunyai kualitas bagus untuk ditetaskan.

Gambar. 74 Telur Afkhir karena Retak

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan didalam seleksi telur tersebut adalah  sebagai   berikut :

1.3.1. Bentuk Telur

Telur yang akan ditetaskan sebaiknya  telur yang mempunyai bentuk normal. Telur yang mempunyai bentuk menyimpang dari keadaan normal, biasanya kurang bagus daya tetasnya. Telur yang dianggap bagus mempunyai bentuk normal atau oval dengan ukuran lebar telur ¾ kali panjang telur.  Jangan memilih telur yang mempunyai bentuk terlalu lonjong atau terlalu bulat.
Telur yang mempunyai bentuk terlalu bulat atau terlalu lonjong kurang bagus untuk ditetaskan.

1.3.2. Keadaan Kulit/Kerabang Telur

Keadaan kulit atau kerabang telur yang dalam keadaan pecah atau retak tidak bagus untuk ditetaskan. Karena telur yang retak atau pecah dapat menyebabkan masukkan mikroorganisma atau bibit  penyakit kedalam telur. Apabila keadaan kulit telur yang pecah atau retak dipaksanakan untuk ditetaskan maka yang terjadi bukannya telur tersebut menetas akan tetapi telur menjadi busuk. 

Disamping  itu telur yang mempunyai kualitas kulitnya tipis dan kerabang telur berpasir (kerabang berbintik-bintik kasar menyerupai pasir) juga kurang bagus untuk ditetaskan. Karena  telur yang kulitnya tipis tersebut tidak sempurna dalam proses pembentukannya. Telur yang bagus adalah telur yang mempunyai kulit yang tidak terlalu tipis maupun tidak terlalu tebal dilain itu telur yang mempunyai kualitas bagus mempunyai ciri  Tebal kulit telur yang normal berkisar antara 0,33 – 0,35 mm.

1.3.3. Berat Telur

Berat telur  ayam ras yang baik untuk ditetaskan antara 55 gram sampai dengan 65 gram.  Berat telur yang terlalu besar kurang baik untuk ditetaskan bahkan kemungkinan besar tidak menetas apabila ditetaskan, karena telur yang mempunyai ukuran besar  biasanya kuning telurnya ada dua atau kembar.  Telur yang mempunyai ukuran besar lebih baik digunakan sebagai telur konsumsi. Disamping telur yang berukuran lebih besar atau besar, telur yang berukuran terlalu kecil juga tidak bagus untuk ditetaskan.

1.3.4. Warna Kulit Telur

Keadaan warna kulit telur juga dapat  berpengaruh terhadap daya tetas telur. Warna kulit telur yang normal  yaitu  mempunyai kulit telur halus dan rata. 

1.3.5. Kebersihan Kulit Telur

Telur yang akan ditetaskan sebaiknya dipilih yang kulitnya bersih. Seandainya ada telur yang kulit telur kotor maka harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum ditetaskan. Telur yang kotor sebaiknya tidak ditetaskan, karena telur yang kotor biasanya daya tetasnya rendah, akibat sudah terkontaminasi dengan mikroorganisma atau kuman yang ada di kandang.

Telur yang dalam keadaan kotor dapat dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan kertas bekas  bungkus semen, hal ini apabila kondisi kotornya ringan. Selain menggunakan kertas bekas dari kantong semen pada saat membersihkan telur bisa juga  menggunakan air hangat  (suam-suam kuku) kemudian dikeringkan. Pada saat mongeringkan telur  bisa menggunakan  kain lap bersih dan dalam keadaan  kering.

1.3.6. Lama Penyimpanan

Lama penyimpanan telur dapat mempengaruhi  daya tetas telur. Apabila telur terlalu lama disimpan maka daya tetasnya akan menurun. Oleh karena itu semakin cepat  telur ditetaskan maka  daya tetasnya semakin baik. Alangkah baiknya telur tetas tidak disimpan dalam waktu yang lama. Lama penyimpanan telur tetas sebaiknya tidak lebih dari  satu minggu (7 hari). Seandainya terpaksa harus disimpan suhu ruang penyimpanan diusahakan di bawah  19 OC dan telur diletakan dalam rak telur dengan posisi bagian ujung tumbul dibagian atas.

Pada ruangan penyimpanan yang tepat dan ideal, embrio telur tidak akan mati maupun tumbuh, jadi dalam posisi istirahat (dormansi), namun apabila telur disimpan pada temperatur di bawah  5 OC, sel embrio akan mati.
 
1.3.7. Rongga Udara

Telur yang mempunyai rongga udara lebar dan terlihat buram, juga kurang baik apabila dipergunakan untuk telur tetas. Karena rongga udara lebar dan dalam keadaan buram kemungkinan  telur tersebut sudah lama dalam penyimpanan. Pilihlah telur yang mempunyai rongga udara putih bening.

Keadaan atau posisi rongga udara yang yang baik untuk telur tetas adalah terletak dibagian yang tumpul. Apabila rongga udara didalam telur tersebut sudah bergeser dari  ujung tumpul, maka daya tetas telur tersebut menurun.

Oleh karena itu agar rongga udara tidak bergeser dari bagian ujung tumpul, pada saat penyimpanan di egg tray letakkan bagian yang tumpul dibagian atas. Rongga udara ini sangat diperlukan oleh embrio untuk perkembangannya, pada saat telur di dalam mesin tetas.
1.3.8. Induk Unggas

Telur tetas yang mempunyai kualitas baik apabila telur tersebut dibuahi oleh pejantan. Oleh karena itu dalam pemeliharaan induk ayam harus ada perbandingan yang tepat antara jantan dan betinanya. Perbandingan antara jantan dan betina yaitu: 1: 6.  (satu ekor jantan dan 6 ekor  betina). Untuk bibit petelur, rationya 1:10

Gambar 75. Sedang Menyeleksi Telur

1.3.9. Kegiatan Peneropongan Telur

Kegiatan meneropong telur ini, selalu dilakukan setiap kali akan menetaskan telur. Karena kegiatan peneropongan telur sangat menentukan keberhasilan pada saat proses penetasan.Dengan peneropongan untuk memastikan apakah telur tersebut mempunyai kualitas bagus atau tidak. Seandainya telur tersebut mempunyai kualitas bagus, maka telur tersebut ditetaskan begitu sebaliknya apabila kondisi telur mempunyai kualitas kurang bagus, maka telur tersebut tidak usah ditetaskan akan tetapi dipergunakan untuk telur konsumsi.

Kegiatan peneropongan telur dilakukan  sejak pertama kali telur akan ditetaskan sampai penetasan selesai. Hanya saja tidak setiap hari telur harus diteropong akan tatapi dilakukan secara berkala. Peneropongan telur dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kulaitas telur disaat awal, mengetahui perkembangan putih telur, mengetahui perkembangan kuning telur, dan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan embrio dan lain sebagainya.

Kegiatan meneropong telur ini tidak memerlukan pendidikan khusus, namun hanya perlu pengalaman saja. Semakin sering melakukan maka semakin trampil.  Peneropongan telur dapat dilakukan dengan alat egg candler . Namun peneropongan telur dapat juga  menggunakan   kertas atau buku digulung.

Telur-telur yang akan di seleksi dikumpulkan  dan diletakan didalam tempat telur (egg tray), kemudian ambil dan pilihlah telur yang berbentuk oval dan berkerabang halus serta rata. Setelah itu bersihkan telur tersebut  dari kotoran yang menempel dengan menggunakan air hangat. Lalu kemudian ambilah alat  peneropong telur (egg candler) . Lakukan  peneropongan  telur dengan  cara meletakan telur diatas candler (teropong). Pada saat melakukan peneropongan amati letak rongga udara.  Apakah keadaan rongga udara sudah lebar dan terlihat buram atau keadaan rongga udaranya masih putih bening. Kegiatan peneropongan (candling) yang dilakukan di perusahaan pembibitan biasanya pada umur 1 minggu dan ketika akan dipindah dari mesin setter (inkubator) ke mesin hatcher, dan ini terjadi pada umur 18 hari.
Adapun tujuan dari candling (peneropongan) pada umur 1 minggu adalah apabila terjadi telur infertil (tidak dibuahi) masih bisa dijual sebagai telur konsumsi. Namun  sebagian perusahaan lebih mempertimbangkan effisiensi waktu, sehingga cukup melakukan  1 kali yaitu umur 18 hari.

Untuk mengenal bagaimana kondisi telur  yang fertil dan infertil adalah: telur yang fertil bila diteropong menggunakan lampu dalam ruangan yang gelap, telur akan nampak gelap. Sedangkan telur infertil, terlihat terang atau ada bintik-bintik terang.

Seandainya hasil peneropongan telur,kondisi rongga udaranya lebar dan buram, maka telur tersebut jangan ditetaskan. Namun apabila kondisi rongga udara kelihatan putih dan bening, maka telur  tersebut ambil dan simpan ditempat  yang aman.  Yang perlu diingat dan jangan lupa  simpan  telur dengan posisi bagian tumpul sebelah atas pada rak  telur.

Gambar. 76 Alat Peneropong Telur

1.4. Memasukan Telur Kedalam Mesin Tetas

Agar dalam proses penetasan telur dapat berhasil dengan baik , maka sebelum memulai pekerjaan memasukan telur tetas kedalam mesin tetas ada beberapa  hal yang perlu diperhatiakan diantaranya :
·      Telur tetas  yang sudah dipilih  harus betul-betul sudah diyakini bahwa telur tersebut  sudah dibuahi, karena telur yang dapat menetas adalah telur yang dihasilkan oleh ayam betina melalui perkawinan  dengan ayam jantan. Untuk mengetahui bahwa telur ayam tersebut telah dibuahi dapat dilihat dengan menggunakan alat teropong telur.
·      Apabila telur tersebut dilihat dengan menggunakan teropong telur kelihatan ada titik hitam dan menyebar seperti urat kayu. Sedang telur yang tidak dibuahi oleh ayam pejantan biasanya tidak ada tanda tersebut. Yang perlu diingat bahwa tanda titik hitam yang menyebar tersebut tidak akan terlihat menggunakan alat teropong, apabila keadaan kulit telur tersebut berwarna gelap.
·      Telur yang sudah dipilih usahakan dalam kondisi tetap kering. Oleh karena itu sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering.  Dan daerah yang terlalu lembab tidak baik untuk menyimpan telur tetas karena dapat menyebabkan telur tidak menetas. Begitu sebaliknya apabila tempat penyimpanan telur tetas  terlalu kering juga kurang baik,sebab dapat menyebabkan telur menetas  lebih  cepat dari pada yang normal. Proses menetasnya telur terlalu cepat atau terlalu lama dapat menyebabkan kematian anak ayam.
·      Telur yang sudah dipilih jangan disimpan terlalu lama. Lama penyimpanan tidak lebih dari 1minggu. Seperti apa yang telah dibahas diatas semakin cepat telur ditetaskan semakin baik daya tetasnya.
·      Telur yang kualitasnya baik saja yang ditetaskan. Jangan menetaskan telur yang mempunyai kualitas rendah. Yang dimaksud rendah disini adalah telur berasal dari ayam betina yang kurang terawat  pakannya   dan dapat dilihat pula  dari cirri-ciri telur tersebut seperti kulit telur kurang mulus dan warna agak gelap atau keruh.

1.5. Melakukan Penetasan Telur

Setelah seleksi  telur dilakukan dan  akhirnya mendapatkan telur tetas yang mempunyai kualitas baik. Maka langkah berikutnya adalah mengoperasikan mesin tetas. Kegiatan mengoperasikan mesin tetas dilakukan sebelum telur tetas dimasukkan kedalamnya, yaitu  kurang lebih   3 jam sebelumnya bahkan kalau dimungkinkan  selama kurang lebih dua hari penuh.  

Pengoperasian mesin tetas kurang lebih 3 jam sebelum telur tetas dimaksukkan ke dalam mesin tetas dengan tujuan untuk mengetahui   tingkat  kestabilan temperature dan tingkat kelembaban ruangan penetasan . Disaat mencoba mengoperasikan mesin tetas semua peralatan pendukungnya juga ikut  dicoba.

Langkah kerja  dalam mengoperasikan mesin tetas yaitu: lakukan pemeriksaan alat dan perlengkapan  mesin tetas, hubungkan steker dengan dengan stop kontak atau hubungkan mesin tetas dengan sumber listrik, periksa semua lampu apakah sudah menyala atau belum (seandainya belum lakukan perbaikan),  amati perubahan suhu pada alat ukur suhu ( thermometer), aturlah thermostat sesuai dengan suhu yang diinginkan, sehingga thermostat menunjukkan  suhu 36,6 - 37,2OC atau 98 - 99 OF.
Apabila kondisi temperature dan kelembaban yang diinginkan sudah stabil atau konstan makan mesin tetas siap digunakan. Setelah temperature dan kelembaban  ruangan mesin tetas dalam keadaan stabil, langkah berikutnya adalah memasukkan telur tetas kedalam  mesin tetas. Suhu atau temperature mesin tetas diusahakan berkisar antara 36,5 sampai dengan 37,5OC hingga akhir penetasan.

Kalau dimungkin berilah tanda pada permukaan telur dengan huruf  A dan permukaan lainnya dengan huruf B. Setelah permukaan  telur diberi tanda huruf, letakkan telur tersebut diatas rak telur dengan posisi  agak  miring dimana ujung telur yang tumpul terletak dibagian atas. Agar posisi telur tidak berubah maka dapat diberi ganjal kertas.

Baru setelah rak-rak  telur diisi telur tetas, maka langkah berikutnya adalah memasukkan rak-rak tersebut kedalam mesin tetas, dan jangan lupa tutup rapat mesin tetas tersebut. Bukalah lubang ventilasi mesin tetas agar supaya sirkulasi udara berjalan lancar. Pada hari kedua sampai hari 18 lakukan pembalikan telur agar suhu diatas permukaan telur merata.

Kegiatan peneropongan telur dapat dilakukan pada hari ke 3, ke 6, ke 12, ke 15 dan hari ke 18  dengan alat peneropong telur (egg candler). Bersamaan melakukan peneropongan telur cek kedaan kelembaban udaranya, dengan cara memeriksa air di dalam  bak air. Apabila air dalam kondisi berkurang maka  harus tambahlah.

1.5.1.   Prinsip  Dasar Penetasan

1.5.1.1. Tempat Menyimpan Mesin Tetas

Tempat untuk menyimpan mesin tetas
sebaiknya ditempat yang sejuk, bersih, sirkulasi udara dalam ruangan lancar, kondisi ruangan tidak pengap,keadaan temperature ruangan dalam keadaan stabil, cahaya matahari tidak langsung mengenai mesin tetas dan lain sebagainya. Apabila keadaan temperature ruang selalu berubah akan mempengaruhi temperature didalam mesin tetas, yang akhirnya akan dapat berpengaruh terhadap keberhasilan proses penetasan.

1.5.1.2. Keadaan Kelembaban

Keadaan kelembaban baik itu diruang penyimpanan mesin tetas dan kelembaban didalam mesin tetas juga harus dijaga. Jangan sampai keadaan kelembaban selalu berubah-ubah. Keadaan kelembaban didalam mesin tetas dapat diatur dengan cara memeriksa air yang berada di bak air mesin tetas.

1.5.1.3. Keadaan Tempetarur

Keadaan temperature harus selalu dikontrol setiap hari, mulai saat telur tetas dimasukkan ke dalam mesin tetas sampai telur tersebut menetas usahakan suhu atau  temperature berkisar antara 36,6-37,5 OC atau 98,6 O F

1.5.2. Memilih Telur Tetas

Pemilihan  telur tetas  sebelum ditetaskan mutlak harus dilakukan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam penetasan.Telur tetas yang akan ditetaskan dipilih yang betul-betul mempunyai kualitas bagus, yaitu telur yang telah dibuahi, berat telur seragam, bentuknya bulat lonjong, kulit halus, telur baru (tidak lama dalam penyimpanan), telur tidak retak dan lain sebagainya.

1.5.3. Melakukan Pembalikan Telur 

Selama proses penetasan telur
berlangsung, maka harus dilakukan pembalikan. Hal ini bertujuan agar disemua permukaan telur mendapat panas yang sama atau panas yang merata. Pelaksanaan pembalikan telur dilakukan mulai hari kedua sampai hari ke 18. Kegiatan pembalikan telur dilakukan 3 kali setiap hari, yaitu pagi, siang dan sore. Jangan melakukan pembalikan telur 3 hari menjelang telur menetas.

1.5.4. Menjaga Sumber Panas

Sumber panas baik itu dari listrik atau minyak tanah, perlu dijaga,jangan sampai selama proses penetasan berlangsung sumber panas mati. Kalau terjadi kematian dari sumber panas cepat-cepat diatasi, karena apabila tidak cepat diatasi dapat menyebabkan kegagalan dalam proses penetasan. Alangkah baiknya demi keamanan apabila menggunakan sumber panasnya dari listrik, sudah dipersiapkan cadangan aliran listrik yang berupa generator.

1.5.5. Memeriksa  Hasil Penetasan

Setelah 21 hari telur di dalam mesin tetas maka, telur tersebut akan menetas.  Walaupun ada juga telur yang menetas lebih awal ataupun terlambat menetas. Hal ini bisa terjadi apabila ukuran besarnya telur tidak seragam. Ada telur yang terlalu kecil atau terlalu  besar, oleh karena itu factor seleksi atau pemilihan telur dapat menentukan waktu dan kecepatan telur untuk menetas.
Setelah telur menetas langkah  berikutnya adalah menangani anak ayam ( DOC), anak yang sudah menetas dari telur apabila bulunya sudah kering bisa langsung diambil dan dikeluarkan dari mesin tetas. Akan tetapi kalau anak ayam tersebut masih dalam keadaan masih basah atau belum kering bulunya jangan dikeluarkan dari dalam mesin tetas dan biarkan anak ayam tersebut bersama dengan telur yang lain sampai kondisi bulu anak ayam tersebut kering.

1.6. Mengevaluasi Penetasan

Kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasil di dalam menetasakan telur. Keberhasilan dalam menetaskan telur sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya.
·      Hasil seleksi telur tetas
Telur tetas hasil seleksi merupakan telur tetas yang memenuhi persyaratan, misal telur yang berasal dari induk  yang sehat dan produksi tinggi, telurnya masih baru dari kandang kondisinya tidak retak, tidak kotor (dalam keadaan bersih), berat telur seragam, keadaan kulit telur halus dan bentuk telur normal dan lain sebagainya. Namun apabila keadaan telur tetas tersebut tidak memenuhi persyaratan, maka  telur tersebut kemungkinan besar tidak menetas apabila ditetaskan.
·      Alat mesin tetasnya sendiri
Alat mesin tetas yang dipergunakan untuk menetaskan telur, dapat mempengaruhi keberhasilan dalam proses penetasan. Misalnya apabila keadaan mesin tetas yang tidak steril, maka dapat menurunkan prosentase daya tetas telur, bahkan dapat menyebabkan kegagalan dalam proses penetasan.
·      Pada proses penetasannya.
Keberhasilan dalam menetaskan telur, tergantung pada proses pelaksanaannya. Misalnya pada waktu memasukkan telur ke dalam mesin tetas, pengontrolan temperatur mesin tetas, pengontrolan alat pemanas, pelaksanaan pemutaran atau pembalikan telur, pengaturan ventilasi udara mesin tetas, kegiatan peneropongan tahap pertama selama proses penetasan dan lain sebagainya.


1.6.1. Hasil atau Jumlah Telur yang Menetas.

Untuk mengevaluasi hasil atau jumlah telur yang menetas, dapat dilihat dari banyaknya telur yang menetas dari sejumlah telur yang ditetaskan yang dihitung dalam persen. Misalnya setelah diketahui banyaknya telur yang menetas dan telur yang tidak tidak menetas, maka dapat dihitung berapa daya tetas telur yang ditetaskan tersebut. Daya tetas telur dapat dihitung dengan rumus :

                      Jumlah telur yang menetas  
    Daya tetas  =                                      X 100 %
                           Jumlah telur fertil

Kegiatan evaluasi pelaksanaan penetasan dapat dilakukan mulai dari persiapan pelaksanaan penetasan sampai dengan proses pelaksanaan penetasannya. Untuk dapat mengevaluasi pelaksanaan penetasan, maka diperlukan catatan atau  rekaman  kegiatan harian.  Rekaman atau catatan  harian ini, memuat tentang semua kegiatan yang telah dilakukan serta kejadian-kejadian selama proses penetasan berlangsung. Dengan rekaman atau catatan harian yang telah dibuat, maka dapat membantu untuk mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan selama proses penetasan berlangsung. Agar catatan atau rekaman kegiatan selama proses penetasan mudah dipahami, maka dibuat yang sederhana akan tetapi memuat tentang data-data yang penting selama proses penetasan berlangsung.

Catatan atau rekaman kegiatan serta kejadian yang terjadi selama proses penetasan berlangsung, dapat dipergunakan sebagai pedoman, acuan, atau sebagai bahan pelajaran dalam melangkah dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan, sehingga pada pelaksanaan penetasan yang akan datang akan menjadi lebih baik.

1.7. Memelihara Mesin Tetas

Setelah proses penetasan selesai, kegiatan berikutnya adalah memelihara mesin tetas. Adapun tujuan dari pemeliharaan mesin tetas ini adalah agar mesin tetas tersebut awet dan tahan lama. Kegiatan pembersihan dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan semua bagian-bagian mesin tetas.  Kegiatan pemeliharaan mesin tetas dapat  dilakukan dengan cara :
·      Mengeluarkan semua bagian-bagian mesin tetas, seperti rak telur, bak air, elemen, lampu dan lain sebainya dikeluarkan dari dalam mesin tetas kemudian dibersihkan dan dicuci sampai bersih serta dijemur di tempat yang panas. Setelah kering baru dikembalikan atau disimpan ditempat asal.
·      Bersih mesin tetas dari kotoran atau limbah penetasan yang berupa kulit telur ayam, telur busuk atau telur-telur yang tidak dapat menetas  dan mungkin anak ayam mati karena proses penetasan tidak berhasil dengan baik alias gagal.
·      Bersihkan seluruh bagian mesin tetas tersebut dengan menggunakan desinfektan yang sebelumnya dilarutkan terlebih dahulu dengan air bersih
·      Setelah dibersihkan dengan larutan desinfektan, lalu keringkan mesin tetas tersebut dengan cara dijemur dipanas matahari atau dengan menggunakan  kipas angin atau blower.
·      Setelah mesin tetas tersebut kering simpan kembali mesin tetas tersebut  di tempat yang aman.  Aman yang dimaksut adalah aman dari pengaruh cuaca maupun gangguan orang.


1.8. Seleksi DOC  dan Mengepak DOC

Anak ayam yang dikeluarkan dari dalam mesin tetas, kemudian dilakukan seleksi. Kegiatan seleksi dilakukan dengan cara melihat penampilan kondisi fisik anak ayam tersebut, apakah dalam keadaan sehat dan normal. Normal yang dimaksut disini adalah tidak ada kelainan-kelainan atau cacat tubuhnya  seperti pingkor kakinya dan  cacat paruhnya atau paruh tidak normal. Disamping itu seleksi dapat dilakukan dengan melihat apakah ukuran berat badannya  sesuai dengan standar, anak ayam kelihatan lincah, pantatnya dalam keadaan bersih dan lain sebagainya.

Apabila kondisi anak ayam dalam keadaan cacat tubuhnya, anak ayam kelihatan lemas, dan pantatnya dalam kedaan basah, maka anak ayam tersebut harus dipisah tersendiri. Pada saat melakukan pemisahan atau seleksi  dapat dikelompokkan berdasarkan grade-nya. Grade atau klas bisa berdasarkan berat ayam  dan  keadaan bersih dan tidaknya pantat ayam. Seandainya ada anak ayam yang dalam keadaan cacat tubuh bisa langsung diafkir.

Namun apabila kondisi anak ayam hanya karena kelihatan lemas dan kondisi pantatnya agak basah dapat dikelompokkan tersendiri, setelah itu anak ayam tersebut bisa dipelihara difarm sendiri dan tidak dijual. Apabila dipelihara di farm sendiri maka harus diberi perlakuan khusus. Kenapa anak ayam yang mempunyai grade rendah tidak dijual kepasar, karena apabila dijual dapat berpengaruh terhadap kredibilitas suatu perusahaan tersebut.

Kegiatan seleksi dilakukan berdasarkan kelompok atau grade-nya. Setelah diseleksi anak ayam tersebut dimasukkan kedalam bok ayam yang terbuat dari bahan kerdus. Setiap bok ayam pada umumnya diisi sebanyak 100 ekor dan dilebihi 2 ekor, jadi setiap bok jumlah  total 102 ekor.  Dilebihinya 2 ekor per boknya dengan tujuan untuk mengantisifasi apabila ada anak ayam yang mati, baik selama perjalanan maupun reksiko kematian awal minggu pertama.
 
Apabila  anak ayam yang  baru dikeluarkan dari dalam mesin tetas kemudian dilakukan seleksi dan dimasukkan ke dalam bok ayam  serta  dipacking  selanjutnya untuk dikirim ketempat lain. Maka anak ayam tersebut sebaiknya tidak langsung diberi pakan dan air minum, karena anak ayam yang baru menetas  dapat bertahan hidup sampai dua hari. Kenapa ayam masih dapat hidup sampai  dua hari walaupun tidak diberi pakan dan air minum, karena anak ayam tersebut masih mempunyai cadangan makanan dalam tubuhnya yang berasal dari kuning telur.

Bagi perusahaan pembibitan unggas, khususnya jenis ayam petelur, setelah ayam menetas dari mesin tetas , kemudian anak ayam tersebut di seleksi, bersamaan itu dilakukan pula  sexing. Kegiatan sexing untuk memisahkan antara anak ayam jantan dan betina. Untuk melihat anak ayam tersebut jantan atau  betina ada  beberapa tanda khusus yang dimiliki. Sedangkan  cara untuk melihat antara anak ayam jantan dan betina dapat dilakukan dengan cara :
·      Melihat kloakanya Anak ayam yang baru menetas  umur satu hari   atau 24 jam, pada ayam betina terdapat dua titik yang menyembul. Dan untuk anak ayam jantan hanya ada satu titik yang menyembul. Untuk dapat memahami dan trampil dalam hal sexing perlu adanya latihan terus menerus sampai trampil.
·      Berdasarkan keadaan warna bulu Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi  khususnya dalam bidang genetika, maka pada jenis ayam tertentu sudah dapat dibedakan antara jantan dan betina, dengan keadaan warna bulunya. Misalnya pada  DOC petelur betina, warna keseluruhan bulunya adalah coklat muda sampai coklat tua. Sedangkan untuk jantan warnanya adalah putih atau kombinasi  putih dan coklat muda di daerah punggungnya.

Tidak semua anak ayam yang menetas baik untuk dipelihara, namun anak ayam yang akan dipelihara  harus memenuhi persyaratan  diantaranya :
·      Anak ayam tersebut tidak cacat
·      Anak ayam dalam keadaan sehat
·      Warna bulunya seragam
·      Beratnya seragam
·      Berasal dari induk yang sehat
·      Waktu menetasnya tepat selama 21 hari
·      dll

Setelah anak ayam diseleksi sesuai dengan persyaratan, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengepakan. Pengepakan dilakukan untuk mempermudah pada saat pengangkutan.   Disamping pada  bok atau  kerdus pengepak biasanya diberi catatan mengenai :
·      Tanggal menetas
·      Strain dari ayam tersebut
·      Jumlah isi bok atau kemasan.
·      Nama dan alamat perusahaan.
·      Nama pemesan/ penerima dan alamatnya.
·      Vaksinasi yang telah dilakukan.
·      Cap perusahaan pengirim


2.  Penetasan Dengan Mesin Tetas Otomatis (Moderen)

Penetasan yang dillakukan di perusahaan pembibitan ayam (Breeder) pada umumnya menggunakan mesin tetas skala besar (diatas 10.000 telur) dan mesinnya otomatis. Mesin tetas otomatis prinsip  kerjanya sama dengan mesin tetas manual.

Perbedaannya pada pengaturan kelembaban, ventilasi, dan pembalikan telur dilakukan secara otomatis. Sedangkan perbedaan lainnya adalah mesin tetas dibagi menjadi 2 yaitu setter dan hathcer.

2.1. Jenis Mesin Tetas

2.1.1. Setter

Setter merupakan tempat melakukan penetasan atau inkubasi selama 18 hari. Setelah di inkubasi selama 18 hari, lalu telur dipindahkan ke mesin hatcher.

Gambar 77. Setter
Sumber Petersime, 2008

2.1.2. Hatcher

Hatcher merupakan tempat anak ayam menetas, yang digunakan dari hari ke 19 sampai hari ke 21.

Gambar. 78. Mesin Hatcher, Sumber Petersime, 2008

2.2. Proses Penetasan

2.2.1. Pre Warming

Mesin tetas berukuran besar biaya pengoperasiannya mahal, sehingga disarankan pada saat penetasan disesuaikan dengan kapasitas maksimum mesin tetas tersebut. Pengisisan telur yang dibawah standar akan menurunkan efisiensi biaya penetasan. Setelah jumlah telur yang akan ditetaskan terpenuhi, maka telur tetas dikeluarkan dari cooling room (tempat pendinginan telur)  menuju setter. Perbedaan  antara cooling room dengan setter sangat jauh, maka perlu adanya penyesuaian temperatur agar embrio yang ada di dalam telur tidak mengalami cekaman.  di dalam cooling room sekitar 20* C, sedang didalam setter 37,5*C. Proses penyesuaian temperatur tersebut disebut pre warming. Lamanya proses pre warming didasarkan pada ketebalan kerabang telur. Pre warming pada telur ayam Hysex dilakukan selama 18 jam, sedangkan untuk telur ayam Hybro selama 12 jam

2.2.2. Setter

Telur yang sudah hangat dari pre warming dimasukkan ke dalam ruang setter . Telur disusun berdasarkan kandang, kualitas telur, dan umur induk ayam. Temperatur ruang setter 37,5 oC dan kelembaban 55%. Pemutaran telur tetas di dalam setter dilakukan selama 18 hari dengan frekuensi pemutaran satu jam sekali. Sudut pemutaran telur 90 o dan kemiringan 45o. Bila telur tidak diputar, maka kuning telur akan melekat pada satu sisi kerabang telur dan berakibat pada kematian embrio.

Transfer Telur Tetas dan Candling
Transfer adalah proses pemindahan telur tetas dari setter ke hatcher saat umur embrio 18 hari. Sebelum masuk ke mesin hatcher, terlebih dahulu dilakukan candling (peneropongan). Candling dilakukan untuk memisahkan telur yang fertil, infertil dan explode. Menurut Nuryati dkk (2003), telur explode disebabkan telur terkontaminasi bakteri, kotor, pencucian telur kurang baik dan mesin tetas kotor.
Transfer telur tetas dan candling dilakukan dengan cepat, maksimal 30 menit karena embrio dapat mati akibat perubahan temperatur telur yang drastis. Telur yang sudah diteropong dipindahkan ke kereta buggy hatcher yang berbentuk keranjang.

2.2.3. Hatcher

Telur yang lolos pada saat candling kemudian dimasukkan ke dalam mesin hatcher selama tiga hari. Selama berada di hatcher tidak dilakukan pemutaran telur karena pada periode ini akan terjadi pipping (anak ayam berusaha memecah kerabang dengan paruhnya).
Pengaturan temperatur dan kelembaban dilakukan berdasarkan keadaan telur. Temperatur dalam hatcher sekitar 37-38 oC. Kelembaban hatcher sebelum pipping sekitar 55% dan saat pipping kelembaban dinaikkan menjadi 70%-75%. Kelembaban yang tinggi dapat membantu proses pipping. Saat telur menetas (setelah pipping) kelembaban diturunkan kembali menjadi 52%-55% dan temperatur dalam keadaan lebih rendah dari 37 oC untuk membantu proses pengeringan bulu DOC.

Pull Chick (Penurunan DOC)
Pull chick adalah kegiatan menurunkan DOC dari mesin hatcher, termasuk sexing DOC (pemisahan DOC jantan dan betina), seleksi sambil memasukkan DOC ke dalam boks. Sexing dilakukan berdasarkan warna bulu atau dikenal dengan auto sexing. Untuk ayam tipe petelur hyline coklat DOC jantan memiliki warna bulu kuning dan garis punggung berjumlah ganjil, sedangkan DOC betina memilki warna bulu coklat dengan garis punggung kuning berjumlah genap. DOC jantan langsung dimasukkan ke boks sebanyak 102 ekor tanpa perlakuan apapun. DOC betina diseleksi lagi dengan kriteria bobot badan, warna bulu, kondisi fisik (mata, kaki, perut), dan kesehatan. DOC betina langsung dipotong paruhnya sepanjang 1/3 bagian dari panjang paruh, menggunakan alat debeaker. DOC yang telah diseleksi kemudian dimasukkan ke dalam boks dan dihitung jumlahnya. Setiap boks diisi 100 ekor betina ditambah 2 ekor untuk resiko transportasi.

Proses pull chick diawali dengan membongkar rak DOC, grading DOC, potong paruh, vaksinasi, hitung ulang dan pengeluaran DOC.

DOC yang dibongkar dari keranjang akan diseleksi berdasarkan bobot badan dan penampilan normal. Kriteria DOC normal yaitu bobot DOC minimal 33 g/ekor untuk layer dan 37 g/ekor untuk broiler, lincah, mata cerah dan aktif, memiliki pusar tertutup, kaki, paruh dan perut (kantung kuning telur) normal, bulu cerah, tidak kusam dan penuh, bebas dari penyakit pullorum, omphalitis dan jamur.

Pada DOC layer dilakukan pemisahan jantan dan betina (sexing). DOC jantan berwarna kuning merata, sedangkan untuk betina berwarna coklat lebih dominan atau warna kuning dengan garis coklat di bagian punggung atau di kepala.
Perhitungan dan pengemasan DOC dilakukan dengan teliti agar jumlah DOC pada boks tidak kurang. Setiap boks diisi dengan 102 ekor DOC. Boks dilengkapi dengan label yang mencantumkan strain ayam, tanggal menetas, nama perusahaan dan jumlah ayam. Warna boks untuk strain Hybro PG+ yaitu hijau. Warna boks untuk strain Hysex Brown yaitu hitam untuk jantan dan biru untuk betina.

Setelah itu DOC betina divaksin Marek’s dan NDIB. Vaksin Marek’s dilakukan sub cutan (suntik di bawah kulit leher), sedangkan vaksin NDIB melalui mata. Dosis pemberian vaksin ini 0,2 cc per ekor. Setelah divaksin, DOC disemprot dengan vitamin kemudian dikemas dan diberi label yang berisi keterangan nama perusahaan pembibit, penyeleksi (grader), jumlah DOC dalam boks, bobot DOC saat menetas dan jenis vaksin yang diberikan serta tanggal DOC menetas.

Sanitasi pada Hatchery
Program sanitasi yang dilakukan pada hatchery Dony Farm adalah membersihkan kendaraan dan peralatan yang dipakai pada saat membawa telur tetas dengan desinfektan agar dalam kondisi bebas dari organisme patogen pembawa penyakit. Desinfektan yang digunakan adalah jenis TH-4 atau BIODES dengan dosis 1cc/liter air. Telur tetas setelah terkumpul, sebelum dibawa ke hatchery terlebih dahulu difumigasi dengan menggunakan formalin 40% sebanyak 240 cc dengan 96 g forcen/PK untuk 8 m3 ruangan. Hal ini dimaksudkan agar telur yang baru diperoleh dari kandang bebas penyakit atau bakteri sebelum masuk ruang penyimpanan telur (cooling room).

Setelah kegiatan full chick, semua peralatan dan bagian ruangan disemprot dengan air bertekanan tinggi. Setelah itu dilakukan desinfeksi ruangan hatchery menggunakan desinfektan long live dengan dosis 5cc/liter air. Hal ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang ada di lingkungan dan sekitar bagian ruangan hatchery.

Perhitungan dan pengemasan DOC dilakukan dengan teliti agar jumlah DOC pada boks tidak kurang. Setiap boks diisi dengan 102 ekor DOC. Boks dilengkapi dengan label yang mencantumkan strain ayam, tanggal menetas, nama perusahaan dan jumlah ayam. Warna boks untuk strain Hybro PG+ yaitu hijau. Warna boks untuk strain Hysex Brown yaitu hitam untuk jantan dan biru untuk betina.

Pengiriman DOC merupakan tahap akhir dari proses penetasan. Jumlah pengiriman disesuaikan dengan permintaan pasar. Pengiriman DOC dilakukan dengan menggunakan mobil boks yang dilengkapi dengan ventilasi sebagai sirkulasi udara selama perjalanan. Biasanya, konsumen yang memesan DOC dari perusahaan ini berasal dari daerah Jawa dan Sumatera.





















Lembar Aplikasi Konsep

Tugas:  1

Melakukan seleksi telur tetas
1.    Lakukan seleksi telur tetas dengan cara melihat bentuk telurnya, berat telur, keadaan kulit atau kerabang telurnya dan umur telurnya
2.    Pada saat melakukan seleksi gunakan alat candler,timbangan dan rak telurnya
3.    Buatlah laporan hasil kegiatan seleksi dari sejumlah telur yang anda seleksi.

Tugas: 2

Melakukan fumigasi mesin tetas
1.    Lakukan kegiatan fumigasi pada mesin tetas dengan  bahan  formalin 40 % dan KMO4..  dengan dosis, untuk ruangan  dengan volume 2,83 mdibutuhkan KMnO4  20 gram dan formalin sebanyak 40 cc .
2.    Buatlah laporan  hasil tugas Anda  

Lembar Pemecahan Masalah

Pak  Bambang menetaskan telur ayam sebanyak 1.000 butir, ternyata telur yang dapat menetas hanya 20 % saja. Menurun pendapat anda kira-kira apa penyebabnya. Apa saran Anda supaya daya tetas telur dapat mencapai 80-90 % pada periode berikutnya.


Lembar Pengayaan

Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang paling tepat

1.    Salah satu komponen  mesin tetas yang berfungsi untuk memutus  arus  apabila keadaan suhu terlalu tinggi adalah :
a.  Termoregulator
b.  Thermostat.
c.  Saklar

2.    Salah satu komponen mesin tetas yang berfungsi untuk mengatur tegangan adalah :
a.  Termoregulator
b.  Voltage regulator
c.  Thermostat

3.    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam melakukan seleksi telur tetas diantaranya:
a.   Bentuk telur, kerabang telur, berat telur, rongga udara dan lama penyimpanan
b.   Bentuk telur, kerabang telur, rongga udara dan  asal telur serta harga telur
c.   Asal telur, harga telur, kerabang telur, berat telur, rongga udara dan lama penyimpanan.

4.    Berat telur ras yang baik untuk ditetaskan adalah:
a.  40 - 55 gram
b.  55 - 65 gram
c.  65 - 75  gram

5.    Mesin tetas otomatis (moderen) dibagi menjadi 2 yaitu
a.  hathcer dan cooling room
b.  Setter dan cooling room
c.  Setter dan hathcer

6.    Yang dimaksud dengan pre warming dalam proses penetasan adalah;
a.   Proses penyesuaian temperatur 
b.  Proses  persiapan penetasan
c.  Proses penyesuaian  ruangan



penetasan telur, cara menetaskan telur, telur itik, telur ayam, penetasan telur ayam kampung, ayambangkok, menetaskan telur ayam kampung, menetaskan telur itik